SUNGAITOTO - UNA PANORAMICA

sungaitoto - Una panoramica

sungaitoto - Una panoramica

Blog Article

This website is using a security service to protect itself from online attacks. The action you just performed triggered the security solution. There are several actions that could trigger this block including submitting a certain word or phrase, a SQL command or malformed data.

Baru membaca buku ini proveniente da tahun 2020 mungkin sudah tidak relevan kondisi dari berbagai negara yang dikunjungi oleh Tetsuko Kuroyanagi.

Siapapun yang masih memiliki nurani akan remuk hatinya mengikuti penuturan Totto-chan sementara ia bergerak dari satu negara ke negara lain. Betapa mengerikannya dampak kelaparan dan perang terhadap anak-anak khususnya, dan umat manusia pada umumnya!

Perjalanan kemanusiaan sebagai duta UNICEF yang dilakukan Totto-chan sungguh mengharukan. Totto-chan bertemu dengan jutaan anak dari puluhan negara. Sungguh menyedihkan melihat kehidupan anak-anak yang sejak kceil sudah merasakan begitu banyak penderitaan.

Benarlah itu kedamaian adalah kondisi keberjayaan bagi kemanusiaan. Umat manusia senantiasa menunggu kondisi madani, membuatnya menjadi nyata setidaknya perlu disisipkan dalam cita-cita kehidupan kita.

Kuakui mengerikan melihat foto-Fotografia tersebut dan situs toto membaca tulisan ini. tapi kenyataan yang terjadi adalah aku tak bisa melepaskan buku ini sampai pada halaman terakhir.

Lewat buku ini Totto-chan ingin menceritakan pengalamannya saat bertemu anak-anak manis itu supaya semakin banyak orang bisa membantu anak-anak dunia menggapai masa depan yang lebih baik.

Bila buku pertama berkisah mengenai ia dan sekolahnya yang ‘berbeda’ saat itu, yang berlatar masa perang che Jepang. Buku ini lebih bertutur lanjutan kisahnya yang pada tahun 80an hingga 90an dimana dia menjadi representasi UNICEF dan menjelajah daerah konflik dibanyak belahan dunia untuk misi kemanusiaan bagi anak-anak.

Masya Allah. Sungguh buku yang tak kalah hebat dari buku Totto-chan sebelumnya. Buku yang akan membuat kita punya sudut pandang lain tentang cara bersyukur. Dari pengalaman anak-anak yang harus menanggung resiko akibat ‘ulah’ orang dewasa yang melakukan perang.

Dan mimpi ialah hal yang paling lumrah terjadi, peristiwa mimpi tidak mengenal umur dan mimpi dapat terjadi setiap manusia yang tidur, baik itu anak kecil, orang dan orangtua, bahkan juga nenek-nenek dan kakek-kakek pasti juga mereka pernah merasakan mimpi.

Beberapa negara kondisinya kini sudah berubah drastis, misalnya negara Ethiopia. Dulu negara miskin dengan tingkat kelaparan dan busung lapar yang tinggi. Kini makmur dan maju teknologi serta pertaniannya.

Dari buku ini saya disadarkan bahwa selama ini saya masih kurang bersyukur dari kehidupan yang saya miliki..

Follow the green highway signboards that point the way to KLIA from almost anywhere Sopra the Klang Valley, then follow those leading the way to Sepang. A narrow but well-tarred village road fringed by palm oil estates leads to Sepang town.

..Egoiskah saya dan orang-orang lain yang mendambakan anak atau sudah memiliki banyak anak sementara di luar sana begitu banyak anak terlantar yang membutuhkan uluran kasih sayang kita?

Report this page